Total Tayangan Halaman

Minggu, 02 Desember 2012

Tabir proteksi untuk keselamatan pasien di ICU dan PICU

Print Friendly and PDF

Tabir proteksi 

untuk keselamatan pasien di ICU dan PICU 

Sahabat radiografer yang saya hormati dan banggakan, dalam Permenkes maupun Kepmenkes yang saya telah telusuri ( maksudnya telah saya baca) tidak saya temukan adanya rujukan yang rinci mengenai tabir proteksi untuk keselamatan pasien , padahal dalam Permenkes No   1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang  Keselamatan Pasien Rumah Sakit, ditekankan pentingnya aspek keselamatan pasien dalam proses pelayanan di Rumah sakit. Lihat Lampirannya terutama pada  Standar IV. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien Standar:
Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,menganalisis secara intensif insiden, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien. 

Dalam lampiran II Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir  No 8 TAHUN 2011 Tentang Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaaan Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional    disebutkan persyaratan tabir proteksi sebagai berikut :  Tabir yang digunakan oleh Radiografer harus dilapisi dengan bahan yang setara dengan 1 mm (satu milimeter) Pb. Ukuran tabir adalah sebagai berikut: tinggi 2 m (dua meter), dan lebar 1 m (satu meter), yang dilengkapi dengan kaca intip Pb yang setara dengan 1 mm (satu milimeter) Pb

Sedangkan dalam Kepmenkes no 410 / Menkes /SK/III/2010 tentang perubahan atas kemenkes no 1014/SK/XI/2008 tentang standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan menyebutkan juga : Tabir mobile minimal 200cm (t) x 100cm (l) setara 2mm Pb,ukuran kaca sesuai kebutuhan tebal 2 mmPb. 

Menurut saya penggunaan  tabir proteksi yang ada saat ini kebanyakan lebih ditekankan untuk petugas saja, kurang mengakomodasi kebutuhan keselamatan pasien yang ada di sekitar / atau disebelah pasien yang sedang dilakukan pemotretan / radiografi.
Selama ini jika ada permintaan cyto bed (baca : foto di ruangan ) atau foto di ruangan ICU atau PICU kebanyakan rumah sakit tidak menyediakan tabir proteksi untuk pasien  yang saat itu tidak sedang difoto, maksudnya yang ada disebelah pasien yang dilakukan pemotretan. 

Sebagai Radiografer profesional apa yang harus dilakukan ? 

Coba kita simak  Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 375 /Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Radiografer, dalam butir 3  Fungsi Radiografer huruf d :  Meningkatkan upaya Proteksi Radiasi untuk mencegah meningkatnya tingkat paparan radiasi dalam lingkungan sehingga dapat meningkatkan keselamatan serta kesehatan masyarakat dan lingkungan dari kemungkinan paparan radiasi yang berasal dari alat atau sumber radiasi yang dimanfaatkan untuk keperluan kesehatan   Sedangkan Tugas Radiografer dalam butir g. Penelitian dan Pengembangan Iptek Radiografi dan Imejing : Melaksanakan penelitian baik yang bersifat akademik maupun ilmiah populer dalam kerangka tugasnya sebagai sumbangan keilmuannya kepada masyarakat.     
                             
Dengan melihat regulasi yang ada saat ini tidak ( baca : belum ) mencukupi, maka seharusnya kita  sebagai radiografer profesional mulai memikirkan apa tindakan rasional yang ideal dilakukan untuk menghindari adanya radiasi yang tidak perlu bagi lingkungan sekitar saat ada permintaan foto di ruangan . Untuk masalah ini saya coba berbagi pengalaman dengan para sahabat Radiografer . Di bawah ini saya coba tampilkan foto tabir proteksi  dari desain tabir proteksi yang saya buat dan dan sudah saya pergunakan sekitar 10 tahun yang lalu. Desain ini buatan saya , dan andai ada yang sama persis mungkin faktor kebetulan saja atau memang saya pernah berbagi pengalaman kepadanya, saya sangat berharap ada yang ingin memperbaiki , sehingga semakin bermanfaatlah hidup kita sebagai radiografer serta semakin meningkat pula profesionalisme radiografer .

 Desain ini sama sekali tidak pernah mencontoh., alias buatan sendiri .Jika ada kesamaan dengan yang pernah dilihat dan ada di Rumah sakit lain itu berarti sebagai suatu kebetulan saja.
Beberapa tahun yang lalu  saya juga  berbagi pengalaman dengan mahasisawa D4 Radiologi saat mereka  mengadakan kunjungan ke instalasi Radiologi Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang saat kuliah komputer radiologi dan saat pelatihan QC MSCT dan MRI yang dilakukan di Instalasi Radiologi RS St.Elisabeth , beberapa mahasiswa  dari D4 Radiologi Politeknik Kemenkes Semarang saat itu yang masih ada waktu luang saya persilahkan untuk melihat dan memikirkan terwujudnya tabir proteksi untuk Pasien ICU dan PICU ini, dan ada beberapa yang juga membuat dokumentasi untuk kebutuhan tabir proteksi di rumah sakit mereka .






 Untuk detail ukuran desainnya silahkan lihat gambar desain berikut ini :


Demikian tulisan saya kali ini semoga bermanfaat untuk profesi radiografer di negeri kita Indonesia tercinta ini , salam


Rabu, 28 November 2012

Portable Caseete Stand

Print Friendly and PDF

Portable Caseete Stand 

Sahabat-sahabatku radiografer Indonesia yang baik  , selamat berkunjung kembali di blog saya yang sudah lama tidak saya isi dengan tulisan -tulisan yang inovatif untuk mengembangkan pelayanan yang bermutu dan mudah dilakukan. Saat saya tulis ulasan ini , saya sudah tidak lagi aktif menjadi radiografer medik lagi karena tugas keseharian  sudah tidak di Radiologi , saat ini saya bekerja di Staf Marketing Rumah Sakit RS.St.Elisabeth Semarang dengan background ijazah terakhir SKM, sambil melanjutkan studi di Pascasarjana Undip konsentrasi Magister Administrasi Rumah Sakit. Namun dunia radiologi tetap tidak saya tinggalkan begitu saja, dengan modal pengalaman 25 tahun menjadi radiografer telah memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan saya. Mengajar radiografer adalah sebagian dari kegiatan saya selain tugas utama di marketing, sudah 12 tahun lebih mengajar di Stikes Widya Husada Semarang, mengajar tamu di Poltekes Kemenkes Semarang untuk D3 dan D4, hanya ada suka saat mengajar sama sekali tidak ada duka.

Kali ini saya akan menuliskan pengalaman membuat PORTABLE CASSETTE STAND yang sangat praktis digunakan dan sangat membantu dalam mendukung pemeriksaan radiografi dengan sinar horisontal. Assesories ini sangat berguna untuk membantu disaaat kita melakukan pemeriksaan dengan sinar hosontal seperti LLD pada Acute Abdomen dan foto retrograde colonografi , RLD pada Efusi Pleura, pada kasus trauma cervical, pada trauma ekstremitas (genu , cruris, lengan ) juga pada kasus trauma kepala dimana kepala penderita tidak memungkinkan untuk tidur dalam posisi miring. 
Sejarah Portable cassette stand (PCS) ini awal mula saya buat dengan prototype dengan kertas yang kemudian saya wujudkan dengan plat besi , saat pertama saya pesan di tukang besi yang biasa membuat berbagai kotak dari plat besi dan juga kompor minyak pada saat itu. Pada saat itu saya mengajak adik kelas dari Atro Semarang , Wilhelmus Sua ,  mahasiswa tugas belajar asal Kab, Ngada NTT yang saat saya akan keluar  dia datang  berkunjung ke rumah kemudian saya ajak ikut serta ke daerah gang lombok dekat pasar Johar. Seingatku Wilhelmus Sua adalah sekitar angkatan 12 di Atro Semarang. Dia adalah teman baik saat saya CPNS  dan  prajabatan di Ruteng Kab. Manggarai , Flores  NTT, sekitar tahun 1989. 
Prototype PCS yang saya buat tersebut dilhami dari PCS yang sudah saya gunakan dan sejak saya bekerja di RS St.Elisabeth 16 Desember 1991.  PCS yang ada mempunyai kekurangan untuk bisa menyangga grid dengan baik , karena space / sela dan sudut untuk penempatan kasetnya terlampau sempit sehingga jika dimasuki kaset bersama grid agak posisinya miring , kurang tegak. Setelah prototype jadi , saya gunakan ternyata  sisi penyangga kaset terlampau lebar, sehingga ada sebagian area film tertutup tidak terkena eksposi sinar - x. Prototype ini pernah saya perlihatkan pada ibu Tuti , kepala ruang radiologi RS Telogorejo Semarang  saat itu , dan beliau berminat untuk dibuatkan. Karena saya saat itu masih repot, maka prototype asli saya  pesankan dibuatkan untuk ibu Tuti ke CV Guna Alkes Semarang yang mempunyai worksop Alkes, pimpinannya bapak Guntur Trikoranto, maklum repotnya pekerjaan  saat itu  radiografer hanya ada 3 orang  di RS Elisabeth  Semarang.
Lima tahun yang lalu saya coba buat lagi untuk prototype yang lebih baru dengan desain agak berbeda, dan hingga saat ini sudah ada 5 (lima) buah yang saya buat , 1 buah dibawa pak Rudy (saat itu dia bekerja di PT Tridimensi Semarang ) yang kemudian diberikan ke RS Bethesda Jogja , 1 buah dibawa teman supplier juga mas Habib dan tidak jelas lagi kemana barangnya , 1 buah saya buatkan untuk Atro Widya Husada Semarang. 
Untuk kebutuhan teman-teman jika ingin membuat silahkan saja membuatnya dengan desain yang sama atau mirip dengan yang saya buat , Inilah gambar dari PCS , barangnya mini aksinya maksi







Dimensi dari PCS ini  adalah sebagai berikut panjang dan lebar alas 14 x 28 cm , plat penyangga kaset ukuran 2,5 cm , ketebalan plat besi 2 mm panjang plat sesuai panjang penyangga , 28 cm dengan ketinggian  20 cm. Selamat mencoba